Pertemuan Menegangkan: Alena Menghadapi Morgath di Gunung Kuno
Di puncak Gunung Kuno, sebuah pertarungan epik antara cahaya dan kegelapan sedang berlangsung. Angin dingin berhembus kencang, membawa aroma mistis yang membekukan hati. Di depan altar besar yang di kelilingi oleh pilar-pilar batu kuno, Putri Alena dan Cedric berdiri dengan penuh tekad. Di tengah altar bersinar Cahaya Kehidupan, artefak purba yang selama ini mereka cari. Cahaya Live Hongkong ini dipercaya memiliki kekuatan untuk menyelamatkan atau menghancurkan dunia.
Namun, sebelum Alena bisa mendekati artefak tersebut, bayang-bayang di sekitarnya mulai bergerak. Kegelapan menyelimuti puncak gunung, dan dari dalam bayang-bayang muncul sosok tinggi yang menakutkan—Morgath. Pria ini mengenakan jubah hitam dan topeng perak yang memantulkan cahaya aneh. Matanya yang merah menyala memancarkan kebencian mendalam, dan aura kegelapan di sekelilingnya membuat suasana semakin mencekam.
Alena, meskipun telah mempersiapkan diri, merasakan ketakutan merayapi hatinya saat melihat Morgath. Kegelapan yang mengelilingi pria itu tampak hidup, memadamkan cahaya di sekitar mereka. Morgath tertawa jahat, suaranya seperti ribuan bisikan mengerikan. “Kau pikir bisa menghentikan aku, Putri kecil?” ejek Morgath. “Kekuatanku melampaui apa yang bisa kau bayangkan. Cahaya Kehidupan Live SGP Angka itu tidak akan pernah menjadi milikmu. Kegelapan ini adalah takdir dunia.”
Pertarungan Antara Cahaya dan Kegelapan
Morgath menciptakan dinding kegelapan yang mengurung mereka di altar, membuat Cahaya Kehidupan tampak semakin jauh. Cedric, yang setia mendampingi Alena, segera maju dengan pedangnya, berusaha menyerang Morgath. Namun, Morgath dengan mudah menciptakan perisai sihir gelap yang tak tertembus, membuat Cedric terpental mundur dengan keras.
Dalam situasi yang semakin genting, Alena tahu bahwa pertarungan ini bukan hanya tentang kekuatan fisik. Morgath adalah lawan yang sangat kuat dan kekuatan gelapnya begitu besar. Namun, di saat-saat seperti ini, Alena menyadari bahwa kemenangan terletak pada keberanian dan keyakinannya pada Cahaya Kehidupan. Dia memegang kristal Kunci Takdir Live Sydney, merasakan getaran cahaya yang semakin kuat di dalamnya. Cahaya dalam dirinya semakin terang, seolah menjawab panggilan Cahaya Kehidupan di altar.
Dengan penuh keberanian, Alena mulai mengucapkan doa kuno yang di ajarkan oleh Nyx. Kata-katanya di penuhi dengan kekuatan spiritual dan resonansi leluhurnya. Cahaya mulai keluar dari tubuhnya, mengelilingi dirinya dengan aura suci. Kegelapan Paito yang di ciptakan Morgath mulai terkikis, perlahan-lahan dihalau oleh cahaya murni yang terus tumbuh.
Morgath merasa terancam oleh kekuatan Alena. Ia mundur selangkah, mencoba meluncurkan serangan kegelapan yang lebih besar. Namun, cahaya Alena semakin terang, menutupi altar dan bahkan Morgath sendiri. Kegelapan yang ia ciptakan mulai melemah, dan akhirnya, Morgath menghilang dalam kemarahan yang menggema di udara. Cahaya Alena kembali meredup, meninggalkan ketenangan di puncak gunung yang kini di terangi oleh Cahaya Kehidupan yang murni.
Cedric, yang akhirnya berdiri kembali, menatap Alena dengan penuh kekaguman. “Putri, kau telah melakukannya. Kau mengalahkan Morgath…”
Alena tersenyum lelah namun puas. “Ini belum selesai, Cedric. Kita masih harus mendapatkan Cahaya Kehidupan dan memastikan kedamaian kembali ke kerajaanku.”
Dengan langkah mantap, Alena menuju altar, siap untuk menyelesaikan takdir yang telah menantinya sejak awal perjalanan ini.