Dokter Sebut Vape Mampu Tingkatkan Risiko Gagal Jantung, Ini Penjelasannya
Vape telah menjadi tren yang semakin populer di kalangan masyarakat, terutama sebagai alternatif dari rokok konvensional. Banyak orang percaya bahwa vape merupakan pilihan yang lebih aman dibandingkan rokok, dengan anggapan bahwa risiko kesehatannya lebih rendah. Namun, anggapan ini perlu di tinjau ulang. Penelitian Data Korea terbaru menunjukkan bahwa justru dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, salah satunya adalah risiko gagal jantung.
Risiko Gagal Jantung yang Tinggi pada Pengguna Vape
Menurut dr. Adam Prabata, seorang Dokter Umum, kebiasaan mengisap vape bisa meningkatkan risiko gagal jantung pada seseorang. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @adamprabata, Ia menjelaskan bahwa risiko gagal jantung bagi pengguna vape bisa meningkat hingga 19 persen di bandingkan dengan orang yang tidak pernah menggunakan Data Live.
“Peningkatannya itu bisa mencapai 19 persen lebih tinggi risikonya di bandingkan orang yang tidak pernah nge-vape,” kata dr. Adam dalam unggahannya. Peningkatan risiko yang signifikan ini menunjukkan bahwa vape bukanlah pilihan yang lebih aman seperti yang sering di klaim. Risiko gagal jantung ini di sebabkan oleh efek negatif vape terhadap kesehatan kardiovaskular.
Dampak Fisiologis dari PenggunaanData SGP Hari Ini
Lebih lanjut, dr. Adam menjelaskan bahwa penggunaan vape dapat menyebabkan timbunan kolesterol di arteri menjadi lebih tidak stabil. Timbunan kolesterol yang tidak stabil ini lebih mungkin pecah, yang kemudian dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan darah. Gumpalan darah ini dapat menyumbat pembuluh darah, yang berpotensi menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Dampak negatif lainnya adalah peningkatan adrenalin dalam tubuh setelah 30 menit penggunaan. Peningkatan adrenalin ini menyebabkan tekanan darah dan detak jantung meningkat, sehingga risiko terkena serangan jantung pun menjadi lebih tinggi. Ini adalah dampak yang sering kali di abaikan oleh pengguna yang tidak menyadari bahaya jangka pendek dan jangka panjang dari kebiasaan ini.
Gejala Gagal Jantung Akibat Vape
Gagal jantung adalah kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. Beberapa gejala yang mungkin muncul akibat kondisi ini termasuk sesak napas yang parah, bahkan saat melakukan aktivitas ringan seperti mengganti pakaian. Selain itu, jantung berdebar-debar, kaki bengkak, dan kelelahan ekstrem juga merupakan tanda-tanda dari gagal jantung.
Menurut dr. Adam, gejala-gejala ini sering kali di abaikan oleh pengguna yang menganggap keluhan-keluhan tersebut sebagai hal yang biasa. Padahal, jika tidak di tangani dengan serius, kondisi ini bisa berujung pada komplikasi yang lebih serius, bahkan kematian.
Vape Tidak Lebih Aman dari Rokok Konvensional
Banyak orang beralih ke vape dengan asumsi bahwa produk ini lebih aman di bandingkan rokok konvensional. Namun, sebuah laporan dari Medical News Today pada tahun 2020 yang mencakup 183 penelitian menunjukkan bahwa memiliki kaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Risiko tersebut meliputi kerusakan pada jaringan jantung, arteri yang lebih kaku, tekanan darah yang lebih tinggi, dan risiko fibrilasi atrium.
Studi tersebut menegaskan bahwa pengguna memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung dibandingkan mereka yang tidak menggunakan vape. Fakta-fakta Data Taipei ini membuktikan bahwa tidak lebih aman dari rokok konvensional, dan bahkan bisa jadi lebih berbahaya dalam beberapa aspek.
Penggunaan vape sebagai pengganti rokok konvensional tidak hanya gagal memberikan solusi yang lebih aman, tetapi juga menambah risiko baru, terutama terhadap kesehatan jantung. Dengan meningkatnya risiko gagal jantung hingga 19 persen, penting bagi para pengguna untuk mempertimbangkan kembali kebiasaan ini dan memahami bahwa tidaklah seaman yang mereka kira. Pencegahan dan kesadaran akan bahaya vape menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan jantung.